Mahasiswa Untag Berinovasi Dengan Pembuatan Alat Hidroponik Menggunakan Sensor PH Air Otomatis Untuk Pemberdayaan Masyarakat

SURABAYA – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (Untag) bekerja sama dengan masyarakat Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari. Para mahasiswa dari berbagai program studi ini memadukan ilmu yang mereka pelajari di kampus dengan kebutuhan masyarakat untuk menciptakan solusi inovatif.

Mahasiswa KKN menciptakan alat hidroponik modern yang dilengkapi dengan sensor pH otomatis. Alat ini dirancang untuk membantu masyarakat melakukan pertanian urban secara efisien. Teknologi ini mampu memantau dan menyesuaikan kadar pH air yang digunakan dalam sistem hidroponik secara otomatis, sehingga tanaman tumbuh dengan lebih optimal tanpa memerlukan pengawasan manual yang intensif.

Mahasiswa KKN 08 Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memperkenalkan program inovasi berbasis teknologi untuk monitoring pH pada sistem hidroponik, sebagai solusi atas keterbatasan lahan bercocok tanam di kawasan perkotaan. Program ini diwujudkan melalui kegiatan pelatihan penggunaan alat monitoring pH hidroponik, yang diselenggarakan pada 14 Desember 2024 di Balai RW 10, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambaksari, Surabaya.

Kegiatan tersebut melibatkan warga dari setiap RT sebagai peserta, dengan tujuan memanfaatkan lahan sempit secara lebih optimal sekaligus menjaga kualitas hasil panen. Kegiatan ini berlangsung selama masa pelaksanaan KKN tahun 2024, dimana mahasiswa melaksanakan program kerja di lokasi selama beberapa minggu, berinteraksi langsung dengan masyarakat, dan memberikan pelatihan serta pendampingan.

Tujuan dari program ini adalah untuk memberdayakan masyarakat Kelurahan Gading dalam memanfaatkan teknologi modern untuk pertanian urban. Dengan alat hidroponik berbasis sensor pH otomatis, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan hasil panen sayuran tanpa tergantung pada lahan pertanian yang luas. Selain itu, program ini bertujuan untuk mendukung ketahanan pangan lokal, memberikan solusi ramah lingkungan, dan menciptakan peluang usaha baru bagi warga.

Proses pembuatan alat hidroponik dimulai dengan desain yang mengintegrasikan sensor pH otomatis. Mahasiswa bekerja sama untuk merakit perangkat menggunakan komponen teknologi seperti sensor pH, mikrokontroler, dan pompa air otomatis.

Setelah alat selesai, masyarakat dilibatkan dalam pelatihan penggunaan alat tersebut, mulai dari cara mengoperasikan hingga merawatnya. Pendampingan dilakukan secara intensif agar masyarakat memahami cara memanfaatkan alat ini untuk meningkatkan hasil pertanian mereka. //

Ikuti Kaltengbicara.com di Google News untuk dapatkan informasi lainnya.

error: Content is protected !!
Exit mobile version