SAMPIT, KBC – Potensi habitan buaya di wilayah selatan Kotim membuat Bupati Kotim Halikinnur serius ingin membangun wahana wisata buaya di kawasan tersebut. Hal itu ia ungkapkan saat meresmikan salah satu rumah makan di kota Sampit, Selasa lalu.
Bahkan Halikin mengaku telah menyurati pusat untuk meminta ijin serta memohon juknis dalam mengelola wahana konservasi buaya jika hal itu bisa diwujudkan.
“Kita sudah menyurati pusat terkait ijin pendirian wahana wisata buaya, tapi sampai saat ini belum ada jawaban,” kata Halikin.
Menurutnya keberadaan buaya di wilayah kecamatan Mentaya Hilir Utara, kecamatan Mentaya Hilir Selatan dan Kecamatan Teluk Sampit telah lama menjadi teror bagi masyarakat setempat dan telah memakan korban jiwa. Namun jika wahana wisata konservasi buaya diijinkan akan berdampak mengurangi keganasan buaya, serta bisa menjadi daya tarik wisata pihak luar.
“Saya punya ide adanya wisata pemancingan buaya dengan umpan ayam yang disediakan oleh daerah, dengan bonus hadiah tertentu bahi yang berhasil memancingnya, ini pasti akan menarik wisatawan bahkan dari luar negeri,” kata Halikin. Bahkan buaya tersebut karena selalu diberi makanan akan mengurangi keganasannya. “Alokasikan saja dana nya nanti sekitar 200 juta untuk mengadakan makanan bagi buaya di sana selain itu juga dibangun sarana pendukungnya supaya wisatawan aman,” katanya.
Ia menegaskan ingin mencontoh di negara Australia di mana habitat buaya justru dijadikan obyek wisata yang aman bagi pengunjungnya. // (KBC/004)