SERUYAN, KBC – Setelah sepekan melakukan upaya pencarian, tim Pencarian dan Penyelamatan (SAR) menghentikan proses pencarian kapal dan korban KLM Voule Punna yang tenggelam di perairan Seruyan meski belum membuahkan hasil.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palangka Raya, Anak Agung Ketut Alit Supartana menyatakan hingga hari Minggu 10 Desember 2023 merupakan hari ke 7 pencarian kapal dan korban dari KLM Voule Punna
“Tim SAR gabungan masih mengupayakan pencarian sesuai dengan rencana operasi SAR, namun masih belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” kata Agung, Kamis, 14 Desember 2023.
Sementara itu, Mardatillah selaku On Scene Coordinator (OSC) dalam operasi SAR kali ini menyampaikan bahwa dalam pencarian ini, mereka telah upayakan secara maksimal, namun kendala yang dihadapi tim di lapangan adalah luasnya area pencarian, terbatasnya alat, gelombang yang tinggi dan cuaca yang cepat berubah.
“Sehingga itu membatasi waktu dan pergerakan dalam pelaksanaan pencarian,” bebernya.
Tim Basarnas Palangka Raya melakukan evaluasi dan koordinasi dengan unsur SAR terkait perihal pelaksanaan operasi SAR dan mengacu pada undang-undang Nomor 29 tahun 2014 yang mencantumkan bahwa setelah 7 hari pelaksanaan pencarian operasi SAR dihentikan.
“Operasi SAR Kecelakaan Kapal KLM Voule Punna dihentikan, selanjutnya akan dilakukan pemantauan. Namun tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan kembali apabila ada tanda-tanda keberadaan korban. Terima kasih kepada seluruh Unsur SAR yang terlibat dalam pencarian. Dengan ditutupnya operasi SAR unsur yang terlibat kembali ke kesatuannya masing-masing,” ungkap Agung.
Untuk diketahui bahwa selama upaya pencarian selama 7 hari melibatkan personil dari Tim Rescue Pos SAR Sampit, Pos AL Seruyan, DitPolairud Polda Kalteng, KSOP Sampit, Satpolair Seruyan. // (KBC/MG1)