PALANGKA RAYA, KBC – Viral beberapa video dan foto yang beredar di media sosial (medsos) kasus pelanggaran HAM yang terjadi peristiwa penembakan terhadap warga yang sedang melakukan aksi menuntut hak plasma 20 persen di PT. HMBP 1 (Best Agro International Group) hingga memakan korban jiwa di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah.
Menanggapi hal itu Pengurus Daerah KMHDI Kalimantan Tengah memberikan sikapnya atas masalah yang terjadi. Hal itu disampaikan langsung oleh Betto selaku ketua PD KMHDI Kalteng yang terdiri dari beberapa point, yakni pertama mendesak polri untuk mengusut tuntas pelanggaran HAM yang terjadi khususnya di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan beberapa waktu yang lalu.
Kedua, mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan Karena telah Lalai dalam melakukan pengaman pada saat aksi demonstrasi sehingga terjadinya penembakan kepada masyarakat.
Ketiga, mendesak Kapolri untuk mengevaluasi terkait dengan proses pengamanan pada saat aksi.
” Kami berharap ini menjadi kasus terakhir dalam pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia khususnya Kalimantan Tengah”, tutup Betto. //
(KBC/001)