Mahasiswa KKN UPR Kelompok 53 Dukung Warga di Desa Sigi Promosikan Madu Kelulut

KKN / Foto : Mahasiswa KKN Kelompok 53 saat di tempat budidaya lebah

PULANG PISAU, – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) mengunjungi tempat petani madu kelulut milik warga. Budidaya madu kelulut merupakan salah satu peluang usaha bagi masyarakat karena permintaan madu tersebut cukup banyak sehingga berpotensi untuk dijadikan peluang usaha yang berpotensial untuk mendapatkan penghasilan.

Kunjungan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kesalah satu tempat petani madu kelulut yang berada di Desa Sigi salah satunya bapak Barthel (73) yang merupakan salah satu yang budidaya madu kelulut dan dikembangkan mulai dari tahun 2022 hingga sekarang. Ketika dilokasi budidaya madu kelulut mahasiswa melihat bagaimana proses panen lebah madu kelulut dan belajar cara memanen madu tersebut.

WhatsApp Image 2024-09-23 at 17.18.53
WhatsApp Image 2024-09-23 at 17.18.10
WhatsApp Image 2024-09-14 at 06.04.04 (1)
WhatsApp Image 2024-09-14 at 06.04.43 (1)
WhatsApp Image 2024-09-17 at 16.43.48
WhatsApp Image 2024-09-22 at 18.09.10
dirgahayu ri

Berawal dengan satu tempat madu kelulut kini sudah 30 tempat sarang madu kelulut yang sudah ada berisi dan bisa dipanen hasilnya, menurut Bapak Barthel adapun waktu panen paling lama 10 hari sampai 20 hari. Menurutnya juga untuk rasa dari madu itu tergantung dengan musim buah yang dimakan oleh madu. Dan hasil madu kelulut ini biasanya seharga Rp. 50.000 hingga 100.000 per botol tergantung besar kecilnya.

Penjualan madu kelulut dilakukan melalui media sosial seperti facebook, dan Whattshap. Melalui media sosial petani madu kelulut merasa sangat terbanty, karena banyak orang yang sudah memesankan madu bahkan sampai ke Kota Palangka Paya.

“Saya membuat tempat budidaya madu ini, baru 2 tahun ini. Awalnya saya mengisi waktu kekosongan untuk beternak madu kelulut karena budidaya yang tidak begitu sulit dan tidak terlalu memakan biaya, adapun kendala kami hanya dalam memasarkan hasil panen yang belum mempunyai tempat khusus untuk memasarkannya sehingga banyak orang yang tidak mengetahuinya. Dan juga karna sudah terlalu banyak orang yang sudah mulai membudidayakan madu kelulut juta sehingga banyaknya pesaing, tapi dengan media sosial ya cukup terbantu.” Ucap Barthel.

Dari hasil kunjungan tersebut mahasiswa KKN melihat ada beberapa kendala dalam memasarkan hasil madu kelulut yang sudah dipanenkan yakni belum ada tempat khusus untuk memasarkannya dan juga telah banyaknya pesaing.

“Memang jika dilihat persaingan dari penjualan madu kelulut ini sangat banyak sekali dan tergantung pada promosi yang dilakukan sehingga orang luar bisa tau bahwa ditempat bapak ada menjual madu kelulut. Kami mahasiswa KKN siap membantu mempromosikan madu kelulut yang bapak punya dengan media sosial yang kami miliki saat ini dan membantu mempromisikannya ke orang-orang“ ucap Dayu Anggara selaku ketua KKN kelompok 53. // (KBC/006)

Ikuti Kaltengbicara.com di Google News untuk dapatkan informasi lainnya.

banner 325x300
pesona haka kalibata
error: Content is protected !!
Verified by MonsterInsights