PULANG PISAU, KBC – Mahasisa KKN Desa Sigi berkunjung ke tempat pengrajin anyaman rotan di Desa Sigi sebagai upaya membantu pemasaran penjualan hasil kerajinan tas rotan. Usaha tersebut masih berskala industri rumah tangga, namun mampu memberdayakan warga sekitar terutama kaum lansia.
Kunjungan Mahasiswa KKN kesalah satu rumah warga yang berada di Desa Sigi salah satunya ibu Rujin (74 tahun) pengrajin tas rotan dan mulai dikembangkan dari tahun 2022 hingga sekarang.
Dari hasil kunjungan dan wawancara dengan pengrajin tersebut ada beberapa permasalahan yang dihadapi dalam proses pembuatan kerajinan anyaman rotan. Permasalahan utama adalah ketersediaan alat jahit untuk tahap finishing, yang mengharuskan pengrajin untuk ke Kota Palangka Raya. Hal tersebut harus dilakukan untuk perakitan tas yang sudah dianyam sementara ini karena hanya mengerjakannya secara tradisional atau manual.
Padahal kerajinan tas rotan ini biasanya dipatok seharga Rp. 200.000 hingga Rp. 300.000 persatu tas dengan pengerjaan sebuah tas tergantung pada tingkat kesulitannya mulai dari 5 hari sampai 7 hari pengerjaan.
Penjualan kerajianan tas rotan dilakukan melalui media sosial seperti facebook dan Whattshap. Dan melalui media sosial tersebutlah banyak orang yang sudah memesankan hasil karya tas rotan yang dibuat hingga daerah luar seperti pulau jawa.
“Saya sudah mulai dari 30 tahun lalu bisa membuat tas dari anyaman rotan, banyak orang yang berminat membelinya karena dari bentuknya yang unik yang memiliki ciri khasan dengan ukiran bermotif Dayak dan juga tentunya lebih modern yang tidak kalah dengan tas-tas pada umumnya yang dijual dipasaran, kegunaan tas rotan juga multifungsi dari pelengkapan kebutuhan fashion hingga dapat digunakan tempat menyimpan barang-barang lainnya,” ucap ibu Rujin pengrajin anyaman rotan.
Dari hasil kunjungan tersebut mahasiswa KKN berharap agar Pemerintah Desa Sigi maupun Pemerintah Kabupaten dapat mendukung pengrajin rotan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) serta memberikan bantuan baik dalam penyediaan tempat khusus untuk penjualan hasil karya yang sudah dibuat sampai membantu dalam pemasaran keberbagai daerah bahkan go internasional.
“Kami mahasiswa KKN akan membantu menyampaikan aspirasi dari pengrajin baik kepada pihak Desa maupun pihak Kabupaten dan juga kami membantu dalam pemasaran kerajinan tas rotan ini melalui media sosial yang kami punya “ ucap Dayu Anggara selaku ketua KKN kelompok 53. // (KBC/006)
Ikuti Kaltengbicara.com di Google News untuk dapatkan informasi lainnya.