KaltengBicara.com – Jakarta. Gerakan solidaritas aktivis yang tergabung dalam Ikatan Masyarakat Peduli Hukum (IMPH) menggelar aksi menuntut pencopotan Direktur Utama Pertamina, aksi tersebut digelar didepan gedung Pertamina Pusat, Jakarta. Rabu, (08/03/2023)
Demonstrasi tersebut menyuarakan beberapa persoalan pertamina, seperti kebakaran kilang minyak sejak tahun 2018, kebocoran pipa gas, kecelakaan kerja, potensi kerugian Negara melalui temuan BPK RI hingga pengelolaan perusahaan yang buruk.
“Nicke Widyawati harusnya malu, sejak 2018 hingga saat ini, perusahaan pertamina banyak rugi, kilang banyak terbakar, Negara banyak rugi dan orang-orang banyak mati. Tidak bermoral”, ujar Jeremi selaku koordinator aksi.
Pada saat berlangsungnya aksi tersebut, puluhan massa aksi ingin menyampaikan langsung kedalam gedung Pertamina, namun terjadi keos karena ada oknum berseragam TNI dan oknum yang mengaku warga sipil melakukan tindakan kekerasan kepada dua orang peserta aksi.
“Dua orang peserta aksi mengalami kekerasan fisik, salah satunya mengalami luka dipelipis mata. Kami protes kepada Kapolsek gambir, kenapa bisa terjadi penganiayaan ditengah-tengah polisi yang harusnya juga mengamankan kami”, ujar Jeremi.
Massa aksi hendak menjumpai oknum pelaku kekerasan tersebut untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan diduga disembunyikan didalam gedung Pertamina, namun dihalangi oleh polisi.
“Tuntutan kami tidak akan berhenti, minggu depan kami akan gelar aksi yang besar untuk menyelamatkan Pertamina sebagai aset Negara dari kerugian oleh Dirut Pertamina saat ini. Dan kami akan melaporkan kekerasan ini ke pihak berwajib, yakni polisi”, kata jeremi kepada awak media. //
(Nad).