KALTENGBICARA.COM – BOGOR. Usai kegiatan audiensi dengan Kapolresta Bogor Kota pada Rabu, 12 Juli 2023, PMKRI Cabang Bogor kembali melakukan audiensi dengan KPAID Kota Bogor.
Audiensi dilakukan sebagai tindak lanjut penyelesaian kasus pembunuhan siswi SMA Baranangsiang Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya pada awal tahun 2019 lalu.
Dalam pertemuannya, PMKRI Cabang Bogor meminta KPAID Kota Bogor untuk bersama-sama mengawal kasus pembunuhan Noven.
“Saya berharap, kita dapat mengawal kasus ini sampai akhir,” tutur Ketua PMKRI Cabang Bogor, Mayo de Quirino dalam keterangannya pada Kamis, 13 Juli 2023.
Di sisi lain, mengingat kepengurusan KPAID Kota Bogor periode sebelumnya tidak mengeluarkan pernyataan apapun terkain kasus pembunuhan Noven, PMKRI Cabang Bogor berharap kepengurusan kali ini bisa lebi serius.
“Kami berharap kepengurusan kali memberikan sikap yang tegas,” tutur mantan Germas PMKRI Cabang Bogor Ricard Pingger.
Ricard turut menyampaikan untuk bekerja serius dan berhati-hati dalam menuntaskan perkara tersebut.
Terlebih di tahun politik, ada indikasi untuk memanfaatkan kasus terkait dalam kepentingan peribadi. Maka dari itu KPAID dan PMKRI harus kawal secara serius.
“Ini tahun politik. Hati-hati dengan oknum. Kita harus serius”, lanjut Ricard.
Sementara itu, Kepala KPAID Kota Bogor Dede Siti Amanah mengapresiasi niat baik dari kader-kader PMKRI dalam pengawalan kasus ini.
“Kami sangat mengapresiasi niat baik dari teman-teman aktivis mahasiswa,” kata Dede Siti.
Kepala KPAID Kota Bogor menyanggupi tawaran dari aktivis PMKRI untuk bersama-sama mengawal kasus pembunuhan saudari Noven.
“Kami sepakat dan siap untuk bergandengan tangan,” tutur Desi Siti.
Dede Siti mengucapkan terima kasih kepada aktivis PMKRI atas kepedulian terhadap hak-hak anak yang tidak mendapatkan keadilan.
“Terima kasih sudah peduli terhadap kepentingan anak-anak,” tutup Desi Siti Amanah. //
(KBC/010)