KALTENGBICARA.COM – SAMPIT. Penyedia jasa Penyeberangan Sungai beberapa hari ini mengalami kendala dengan tingginya gelombang sungai dan adanya kabut khususnya di pagi hari.
Sejumlah pengusaha jasa Penyeberangan mengaku terpaksa menunda aktifitas penyeberangan atau bahkan tidak beraktifitas sama sekali mengingat resiko yang mereka hadapi jika memaksakan diri untuk menyeberang.
Darli, seorang pelaku jasa Penyeberangan di desa Babaluh kecamatan Pulau Hanaut, mengaku sejak dua hari terakhir aktifitas menyeberangkan warga dari Samuda ke desa Babaluh dikurangi mengingat gelombang sungai yang cukup besar dan juga kabut yang biasanya muncul di pagi hari.
Menurutnya kabut yang cukup tebal membuat pandangan terhalang hingga beresiko terjadi tabrakan dengan angkutan sungai jenis yang lain. Selain itu gelombang sungai yang cukup besar juga membuat perahu penyeberangan rawan terbalik apalagi jika penuh penumpang.
“Saya lebih memilih hentikan operasional kecuali kondisi sungai sudah mulai membaik,” katanya.
Biasanya perahu penyeberangan bisa melayani penumpang jika menjelang siang hari karena kabut berkurang dan gelombangpun agak mereda.
Sementara Fitri, warga Samuda pengguna jasa Penyeberangan mengaku was-was jika menyeberang sungai untuk keperluan tertentu. “Karena terpaksa ada job pekerjaan ke desa seberang saya memberanikan diri menyeberang menggunakan jasa Penyeberangan,” kata pelaku jasa riasan pengantin tersebut. //
(KBC/004)