PALANGKA RAYA, – Tim dosen Universitas Palangka Raya (UPR) melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Optimalisasi Pangan Lokal sebagai Upaya Penurunan Kasus Stunting di Kalimantan Tengah.” Kegiatan ini berfokus pada pemanfaatan ikan saluang, yang diolah menjadi abon sebagai makanan pendamping air susu ibu (MPASI), guna menurunkan angka stunting di wilayah Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini diketuai oleh Andi Bustan, M.Pd dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dengan anggota tim yaitu Maya Mustika, M.Pd (FKIP), Septaria Yolan K., M.Si dan Mirnawati Dewi, M.Si dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), serta Suherman, M.E dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dilaksanakan di Jl. Banteng No. 39, Kelurahan Menteng, Kecamatan Jekan Raya, acara ini dihadiri oleh 20 ibu-ibu yang memiliki anak di bawah usia lima tahun. Para peserta mendapatkan penjelasan mengenai faktor-faktor penyebab stunting serta cara mengatasi masalah tersebut. Selain itu, peserta juga mengikuti demonstrasi langsung mengenai cara membuat abon ikan saluang, yang diharapkan menjadi alternatif MPASI bergizi dan mudah diolah.
Abon ikan saluang dipilih karena potensi nutrisinya yang tinggi serta ketersediaannya yang melimpah di wilayah Kalimantan Tengah. Melalui kegiatan ini, tim dosen berharap dapat memberikan solusi praktis untuk mengurangi angka stunting dengan memanfaatkan pangan lokal.
Selain tim dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Universitas Palangka Raya sebagai bagian dari upaya meningkatkan peran mahasiswa dalam pengabdian masyarakat. Keterlibatan mahasiswa diharapkan dapat memperkuat pemahaman mereka mengenai kontribusi nyata di masyarakat serta mendorong mereka untuk terus aktif dalam program-program serupa di masa depan.
Andi Bustan, selaku ketua tim, menyatakan, “Kami berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak berkelanjutan dan meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pangan lokal dalam mencegah stunting. Keterlibatan mahasiswa juga menjadi salah satu upaya kami untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab sosial di kalangan generasi muda,” ucapnya pada Rabu, 9 Oktober 2024.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi model bagi upaya penurunan stunting di daerah lain di Kalimantan Tengah, sekaligus memperkuat pemanfaatan sumber daya lokal sebagai bagian dari program ketahanan pangan. //
Ikuti Kaltengbicara.com di Google News untuk dapatkan informasi lainnya.