GUBERNUR
KBC BARSEL

Kelompok KKN di Desa Saka Lagun, Akan Meningkatkan UMKM Masyarakat melalui Limbah Sekam Padi.

Keterangan: Ist/Foto Bersama Kelompok KK-K dengan anggota yang berasal darri kampus yang berbeda, yakni Universitas Palangkaraya, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Siliwangi, dan IAHN-TP Palangka Raya.
WhatsApp Image 2022-07-24 at 00.13.16
WhatsApp Image 2022-07-24 at 00.13.14

KaltengBicara.com – Palangka Raya. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kebangsaan  (KKn-K) dan KKN Bersama, telah melakukan pengenalan kepada masyarakat dan akan melakukan program kerja bersama dengan masyarakat setempat selama satu bulan kedepan, Minggu, (25/07).

Mahasiswa KKN-K dari kelompok Desa Saka Lagun, Kecamatan Pulau Petak, yang tergabung dari beberapa Perguruan Tinggi yaitu Universitas Palangkaraya, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, Universitas Sebelas Maret, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Siliwangi, dan IAHN-TP Palangka Raya dan berjumlah 10 orang baru saja melakukan kegiatan observasi pertamanya.

WhatsApp Image 2025-02-22 at 19.50.37 (1)
WhatsApp Image 2025-02-22 at 19.50.37
WhatsApp Image 2025-02-22 at 19.56.26
WhatsApp Image 2025-02-22 at 23.33.16 (2)
WhatsApp Image 2025-02-22 at 23.33.16 (1)
WhatsApp Image 2025-02-22 at 23.33.16
#f1ad15(7)
previous arrow
next arrow

Setelah dilihat Mayoritas masyarakat di Desa Saka Lagun adalah petani padi. Sesuai dengan salah satu program kerja yang akan kami lakukan, kami akan membantu UMKM Desa Saka Lagun dengan memanfaatkan limbah yaitu sekam padi. Sekam atau dedak adalah bagian dari bulir padi-padian berupa lembaran yang kering, bersisik, dan tidak dapat dimakan, yang melindungi bagian dalam.

Menurut Anisa Sa’bani perwakilan dari kelompok mengatakan “pemanfaatan limbah di era globalisasi saat ini kurang mendapat perhatian yang khusus dari masyarakat dilingkungan sekitar. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam memanfaatkan limbah dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat akan kandungan dalam limbah.”

Lanjutnya “Kebanyakan masyarakat hanya berfikir bahwa limbah hanya mendatangkan dampak negatif. Sebenarnya banyak limbah industri rumah tangga yang dapat dimanfaatkan salah satunya limbah sekam padi”.

Pada proses penggilingan padi, sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Sekam padi kebanyakan dibuang atau dibakar. Hal ini karena para petani belum mampu memanfaatkannya. Kesadaran yang masih minim, pengetahuan, dan keterampilan untuk mengolah menjadi penyebab utama. Masyarakat petani dapat memanfaatkan dan mengolah sekam menjadi produk sehingga mengurangi dampak dari limbah tersebut Di antaranya menjadi briket bioarang.

Diterangkan kembali “Agar sekam padi lebih bisa dimanfaatkan untuk membantu peningkatan UMKM di masyarakat Desa Saka Lagun dan kami juga mengharapkan dari kegiatan pembuatan sekam padi ini dapat membantu mengedukasi masyarakat tentang produksi padi unggul. Jika produk ini berhasil dan membutuhkan produksi yg lebih, maka masyarakat otomatis membutuhkan lebih banyak sekam padi untuk di produksi. Sehingga hadirlah padi unggul untuk solusi serta menambah produksi baik dari produksi padi maupun produksi sekam padi nya sendiri,  karena padi unggul dapat di panen beberapa kali dalam satu tahun, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dari Desa Saka Lagun. Tutup Anisa Sa’bani./// (San)

banner 325x300
pesona haka kalibata