KaltengBicara.com – Sampit. Ritual Mamapas Lewu yang digelar Dinas Pariwisata Kotim, di Bali Basarang Jl. Sudirman, Senin (12/12) digelar sederhana namun cukup meriah. Bupati Kotim menjanjikan akan menggelar ritual tersebut tahun depan dengan lebih besar.
Ritual dengan maksud membersihkan daerah dari unsur-unsur negatif itu diawali dengan prosesi manganjan (menari sambil mengelilingi hewan kurban), selanjutnya dilakukan dengan menombak sapi atau kerbau sebagai salah satu syarat, dan dilanjutkan dengan melakukan pembersihan sebagian kawasan kota dengan konvoi sambil membawa sesajian tertentu, hingga diselesaikan dengan beberapa ritual lainnya selama beberapa hari.
Bupati Kotim dalam sambutannya mengungkapkan event tersebut selain sebuah ritual yang kental dengan tradisi lokal, juga sebagai perlambang kerukunan dan toleransi keberagaman di daerah ini.
“Para pembaca doanya pun terdiri dari lintas agama yang ada di daerah ini. Kendati sederhana karena kondisi daerah, saya berjanji ritual ini akan kita gelar tahun depan secara lebih besar dengan anggaran yang lebih besar pula,” kata Halikin.
Bahkan event budaya yang lainpun akan digelar lebih besar, mengingat kondisi covid yang cenderung menurun dan juga tidak dianggap membahayakan lagi.