KALTENGBICARA.COM – SAMPIT. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Umar Kaderi menyebutkan jumlah korban keracunan Kue Ipau menjadi 84 orang. Jumlah tersebut bertambah sebanyak 44 orang dari sebelumnya yaitu 40 orang.
Perkembangan terakhir dari kasus diduga keracunan pangan massal yang menimpa masyarakat Kabupaten Kotim. Sebagaimana diketahui, sampai hari ini (senin 3/4/2023)kasus berjumlah 84 orang,” kata Umar Kaderi.
Hal tersebut ia sampaikan saat pres rilis di ruangannya Kantor Dinas Kesehatan Jalan Jenderal Sudirman Sampit dari 84 orang pasien itu yang meninggal 1 orang. Berdasarkan jenis kelamin korban keracunan dari laki-laki 33 orang perempuan 51 orang.
“Kemudian umur yang kurang dari 5 tahun ada 5 orang, di atas 5 tahun sebanyak 66 orang dan lansia 13 orang,” sebutnya.
Dia juga mengatakan, korban keracunan berasal dari beberapa kecamatan diantaranya dari Mentawa Baru Ketapang (MBK) sebanyak 24 orang, Baamang 48 orang, Kota Besi ada 5 orang, Cempaga ada 3 orang dan Antang Kalang sebanyak 4 orang. Pasien yang dirawat di Rumah Umum Daerah (RSUD) dr Sakit Murjani Sampit ada 25 orang dan saat ini masih ada 11 orang dirawat dan 21 orang dirawat di Puskesmas.
“Sisanya dirawat di rumah. Alhamdulillah pasien sekarang kondisinya sudah bagus. Kasus ini sudah bisa kendalikan,” katanya.
Sementara berdasarkan hasil dari penyelidikan dipastikan bahan pangan yang diduga menyebabkan keracunan itu adalah kue ipau. Jadi dari 84 orang pasien keracunan ini saat dikonfirmasi oleh tim Dinkes di lapangan semua mengaku mengkonsumsi kue.
“Jadi kita fokus ke situ. Kemudian yang kedua adalah tim kami di lapangan memastikan bahwa jumlah yang 84 ini sudah dipastikan adalah keracunan dari kue ipau. Karena berdasarkan hasil dari laboratorium kesehatan daerah (Labkesda) sampel yang diambil, E. Colinya positif dan Salmonella positif,” tegasnya.
Diterangkan Umar, semestinya E. Coli dalam tubuh yaitu pada usus itu ada batasnya. Namun kalau abnormal itu artinya ada pencemaran dari makanan.
“Salmonella itu semestinya tidak ada pada makanan. Dua komponen ini yang menyebabkan keracunan massal di Kotim ini,” terangnya.
Dia juga berharap kepada para penjual dan pembeli terutama penjual supaya kedepannya lebih teliti dan berhati dalam.memilih bahan baku dan kehigenisannya juga harus diperhatikan ,kepada pembeli juga untuk hati hati membeli jajanan di pinggir jalan supaya lebih teliti saja.”demikian Umar. // (Sum).