KALTENGBICARA.COM – PALANGKA RAYA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya membeberkan puncak musim kemarau di Kalimantan Tengah (Kalteng) diperkirakan pada bulan Juli hingga September 2023.
Cuaca panas akhir-akhir ini menurut Kepala BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Catur Winarti juga disebabkan adanya fenomena alam El Nino, curah hujan lebih sedikit dari normalnya.
Saat ini suhu udara berkisar antara 24 derajat celcius hingga 34 derajat celcius, dengan tingkat kelembaban udara berkisar antara 50 persen hingga 100 persen, angin umumnya bertiup dari Timur menuju Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 10 hingga 20 km per jam.
“Puncak musim kemarau diperkirakan terjadi pada Juli hingga September 2023, namun tergantung wilayah zona musim, sedangkan musim kemarau 2023 diprediksi dipengaruhi oleh fenomena alam El Nino, yang mana menyebabkan curah hujan lebih sedikit dari normalnya,” katanya, Rabu (31/5/2023).
Dia menjelaskan, dalam 3 hari ke depan diperkirakan seluruh wilayah Kalteng tidak turun hujan. disebabkan oleh adanya Siklon Tropis MAWAR yang berada di Samudra Pasifik timur Filipina.
“Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin atau konvergensi dan belokan angin di Utara wilayah Kalimantan Tengah,” terang Catur Winarti.
Meski begitu, masyarakat juga diimbau waspada adanya potensi hujan bersifat lokal intensitas sedang hingga lebat dengan durasi singkat yang dapat disertai angin kencang di beberapa wilayah Kalimantan Tengah.
“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana yang ditimbulkan seperti banjir, genangan air, tanah longsor, dan pohon tumbang,” tutupnya. //
(KBC/005).