KALTENGBICARA.COM – SAMPIT. Aksi protes terkait carut marutnya penyelenggaraan Penerimaan Siswa Didik Baru (PPDB) 2023 tingkat SMA di Kalimantan Tengah terus terjadi. Selain masyarakat memprotes tidak transparannya PPDB, sejumlah orang tua siswa rela membayar jutaan rupiah hanya supaya dapat diterima oleh pihak sekolah.
Pasalnya, indikasi kuat ’permainan uang’ saat proses seleksi PPDB sejak pendaftaran jalur zonasi, afirmasi, penugasan orang tua hingga jalur prestasi sangat kasat mata terlihat. Lantaran siswa berprestasi akademik yang seharusnya diterima berdasarkan nilai raport malah terpental.
Bahkan, masuk melalui jalur belakang tersebut terang-terangan dilakukan oleh Panitia PPDB ditingkat SMA Negri di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Puluhan orang tua siswa yang anaknya tidak lulus saat mengikuti tes online PPBD,
Informasi yang dihimpun wartawan dilapangan, Pada 7 Juli 2023 saat daftar ulang nampak orang tua siswa rela mengantri disalahsatu SMA Negeri di Kotim memasukan anak-anaknya melalui jalur khusus yang disiapkan pihak sekolah, dan pihaknya pun rela mengeluarkan uang jutaan rupiah, demi agar anak-anaknya dapat diterima bersekolah.
Salah satu panitia penyelenggara Dahlia saat diwawancarai mengatakan bahwa kontribusi yang dimintakan pihak sekolah kepada orang tua siswa senilai jutaan rupiah tersebut nantinya akan digunakan untuk membangun ruangan kelas siswa baru yang melebihi kapasitas.
” Bukan kami pihak sekolah yang mencari siswa agar mau membayar diluar administrasi, tapi orang tua murid itu sendiri yang minta tolong kepada kami agar anak-anak pihaknya dapat diterima disekolah kami, uang itu pun nanti kami gunakan untuk membangun ruangan sekolah,” Terangnya Senin, (10/7).
Selain itu menurut Dahlia dari puluhan siswa yang meminta agar dapat diterima bersekolah di SMA Negeri dimana diketahui dirinya juga menjabat sebagai Wakil kepala sekolah disekolahkan setempat, ia mengatakan bahwa juga ada orang tua murid yang tidak mampu membayar dana kontribusi yang ditentukan, sehingga tidak dipungut,” ujarnya.
Tambah Dahlia uang pungutan tersebut bukan untuk kepentingan pribadi pihaknya, melainkan nantinya juga dipergunakan untuk kepentingan pembangunan sekolah, dikarenakan jumlah siswa baru yang masuk tahun ini melebihi kapasitas, yang dimana mengharuskan ruangan kelas harus ditambah,” Tutupnya. //
(KBC/003).