KALTENGBICARA.COM – SAMPIT. Sinarmas Agribusiness and Food dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) provinsi Kalimantan Tengah menggelar Workshop Sawit Berkelanjutan dengan mengangkat tema “pengembangan ekonomi daerah berbasis keberlanjutan sosial dan lingkungan”, di functional Hall Hotel Midtown Xpress, Jl. MT. Haryono 81 Sampit Kalteng pada Selasa, 11 Juli 2023.
Ketua PWI Kalteng, M. Harris Sadikin menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kolaborasi PWI dan PT Sinarmas. Dan wartawan memang harus membuka diri berkolaborasi dengan siapa saja sepanjang sesuai dengan kode etik, sehingga berimbang dan tidak berpihak pada satu pihak atau memojokkan yang lainnya.
Dalam kesempatan itu juga Haris menekankan terkait kode etik jurnalistik, uu pers, dan profesionalitas sebagai insan pers yang bekerja. Materi tersebut disampaikan lagi sebagai tanggungjawabnya PWI Kalteng untuk selalu mengingatkan kepada para wartawan dalam menjalankan tugas jurnalisnya sehingga informasi yang disampaikan sesuai bagi masyarakat dan pemberitaan-pemberitaan juga ramah teehadap anak.
“Sebagai wartawan memang harus membuka diri untuk berkolaborasi sepanjang itu sesuai dengan prinsip-prinsip pers atau kode etik jurnalistik, sehingga pemberitaan menjadi berimbang dan tidak memojokkan satu pihak sana”, ucapnya.
Kegiatan tersebut menurut Haris bertujuan juga untuk membangun pemahaman sawit yang berkelanjutan untuk pembangunan daerah yang lebih baik. Karena kelapa sawit memiliki peran kursial dalam menyediakan berbagai produk dan kebutuhan sehari-hari.
“Sawit ini salah satu komoditas penting didunia karena untuk produk sehari-hari seperti minyak, bahan makanan, bahan baku industri dan lainnya”, terang Haris.
Disaat yang sama, pemaparan materi dari perwakilan PT Sinarmas menerangkan bahwa Industri kelapa sawit dituntut menjadi bisnis yanh berkelanjutan bukan melulu memikirkan profit (ekonomi) tapi juga ada lower/planet (lingkungan hidup), dan people (manusia/sosial) atau dikenal dengan aspek 3P.
Hendi Hidayat selaku Head of Stakeholder Enggement Sinarmas Agribussines dan Food menyampaikan peran aktif bersama wartawan untuk persoalan sawit berkelanjutan ini. Ia berharap informasi dapat disampaikan merata kepada khalayak luas, sehingga stigma bahwa perusahaan sawit itu tidak semuanya buruk karena menurutnya masih banyak perusahaan sawit yang beroperasi dengan tetap mentaati aturan yang ada berlaku.
“Ya melalui dialog seperti ini bagi kami sangat penting sebagai bagian dari upaya untuk memberikan informasi bahwa sawit tidak selalu buruk. Kita perlu pahami juga bahwa industri sawit sebenarnya merupakan industri yang primadona, dan semua harus melihat sebagai industri yang berkelanjutan dengan kebijakam sosial dan lingkungan” Ucapnya.
Didalam dialog juga ada yang menanyakan tentang kebijakan plasma, lalu Hendi Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan aturan perundang-undangan tersebut sesuai dengan regulasi yakni untuk memberikan pembinaan, pemberdayaan dan membuat program yang mendukung ekonomi setempat.
“Kita telah menjalankan regulasi tersebut sebagaimana mestinya, karena itu tanggungjawab kami untuk mendukung ekonomi masyarakat setempat”, katanya. //
(KBC/001).