PALANGKA RAYA, KBC – Gelombang unjuk rasa kembali datang dalam menyuarakan keprihatinan terhadap tragedi di Desa Bangkal, Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah.
Kali ini ratusan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Cipayung di Kota Palangka Raya kembali menggelar aksi unjuk rasa di Mapolda Kalimantan Tengah (Kalteng), Kamis 12 Oktober 2023.
Mereka yang tergabung dalam beberapa organisasi seperti IMM, GMKI, KAMMI GMNI, LMND, PMKRI dan KMHDI mendesak Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan dicopot dari jabatannya.
Massa aksi juga membakar ban bekas sebagai wujud kekecewaan atas sikap represif aparat kepolisian yang menewaskan Gijik (34) warga Desa Bangkal Seruyan di PT HMBP beberapa waktu lalu
Juru bicara aksi, Agus mengatakan, tindakan represif aparat kepolisian terhadap warga Desa Bangkal di PT HMBP telah melanggar HAM.
“Mendesak Kapolri untuk mengusut tuntas dan terbuka serta menghukum seberat-beratnya pelaku penembakan warga Desa Bangkal dan oknum aparat yang menginstruksikan ‘bidik kepalanya’,” kata Agus.
Agus menilai, Kapolda Kalteng dan Kapolres Seruyan dianggap lalai dalam mengawasi anggotanya di lapangan buntut tewasnya Gijik oleh peluru Aparat.
“Mendesak Kapolri untuk mencopot Kapolda Kalimantan Tengah dan Kapolres Seruyan yang lalai dalam mengawasi anggotanya di lapangan atas terjadinya pelanggaran HAM,” tegasnya.
Sementara itu, aksi mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung tersebut mendapat pengamanan yang ketat oleh ratusan aparat kepolisian dari polresta palangka Raya. //
(KBC/009)