KARO, KBC – Bakal Calon (Bacalon) Bupati Kabupaten Karo, Abetnego Tarigan menilai jika sektor pertanian harus dikelola secara serius dan dijadikan sebagai salah satu prioritas pemerintah daerah.
Menurut Abetnego, pertanian yang baik sangat bergantung pada kondisi lingkungan yang ada.
Hal itu diungkapkannya usai menyerahkan formulir pendaftaran Calon Kepala Daerah sebagaimana dilansir Jangkau Indonesia pada Sabtu, 1 Juni 2024.
“Kalau lingkungan kita nggak jaga dengan cukup baik, ini akan menjadi masalah serius,” jelasnya.
Petani Sukses
Abetnego dalam agenda strategisnya, mendorong pertanian yang sukses melalui peningkatan produktivitas pertanian untuk mewujudkan petani yang sejahtera.
Untuk diketahui, sektor pertanian menyumbang 53,75% kontribusi dari total PDRB pada Tahun 2023.
Pada satu sisi, hal ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat karo.
“Tetapi disisi lain, pengelolaan yang buruk, permasalahan yang tak kunjung ditangai, justru dapat menjadi bumerang bagi karo,” jelasnya.
Bagi Abetnego, pemerintah harus turun tangan untuk memastikan persoalan seperti konflik lahan, biaya transportasi yang mahal, ketidakstabilan harga, ketersedian air, dan kelangkaan pupuk dapat diatasi.
Selain itu, Abetnego juga menjelaskan jika sektor pertanian jangan terlalu bergantung kepada bahan-bahan kimia.
“Hal ini bisa mempengaruhi hasil-hasil produksi kita, tidak bisa diterima di banyak tempat karena pestisida yang tinggi dan lainnya,” sebut Abetnego yang kini tengah menjabat sebagai Deputi II Kantor Staf Presiden tersebut.
Karo, menurut Abet, punya tantangan yang berat.
“Pada satu sisi memanfaatkan lahan pertaniannya yang luas dengan sangat optimal, tapi disisi lain kita harus punya tanggung jawab untuk menjaga lingkungannya.”
Dia mendorong adanya sinergitas antar dinas-dinas terkait untuk saling menjalankan fungsinya secara maksimal.
“Ini bagaimana peran dinas lingkungan, bagaimana peran dinas pertanian. Kita bisa lakukan pendekatan dari kacamata yang lain. Jadi harus dibangun sinergitas.”
Berpengalaman Urus Lingkungan
Sebagai seseorang yang pernah memimpin organisasi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), dengan jumlah anggota sebanyak 487 organisasi dari unsur organisasi non pemerintah dan organisasi pencinta alam yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, Abetnego percaya dibutuhkan upaya yang sungguh-sungguh dan terencana dalam melakukan percepatan kemajuan di Taneh Karo.
Sebagai wahana advokasi lingkungan hidup, WALHI merupakan alat untuk memperjuangkan pemenuhan keadilan, pemerataan, pengawasan rakyat atas kebijakan pengelolaan sumber daya alam, pengadilan yang bersih dan independen serta penyelenggaraan pemerintah yang baik dan bersih untuk mendorong pengelolaan lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Maka dari itu, melalui berbagai pengalamannya, Abetnego yakin dapat mengimplementasikan berbagai hal positif untuk kemajuan Karo. // (KBC/001)
Ikuti Kaltengbicara.com di Google News untuk dapatkan informasi lainnya.