PALANGKA RAYA, – Masyarakat Dayak pasti akan kecewa yang mendalam apabila dalam daftar kabinet Prabowo-Gibran kedepan tidak ada satupun perwakilan dari suku Dayak. Apabila hal itu terjadi sangat disayangkan, mengingat besarnya kontribusi suara dari Kalimantan, yang mencapai 65% lebih kemenangan di Kalimantan untuk pasangan tersebut.
Sejak 14 Oktober yang lalu telah banyak tokoh dipanggil oleh Prabowo yang berasal dari berebagai latar belakang baik itu dari koalisi, tim pemenangan, politisi, profesional dan akademisi.
Menanggapi hal itu Ketua Forum Hatantiring Membangun Daerah (FHMD) Jhoni Sanjaya Suhin menyampaikan keprihatinannya atas sikap yang ditunjukkan Prabowo-Gibran.
“Kami merasa bahwa ketidakadilan terus terjadi. Mengapa disaat kami memberikan dukungan penuh untuk kemenangan Prabowo-Gibran di Kalimantan khususnya Kalteng, justru timbal balik dari Prabowo-Gibran menunjukkan sebaliknya. Tidak ada perwakilan Dayak di kabinet? Apakah kami dianggap anak tiri di negara ini? Apakah kami harus berteriak Kalimantan Merdeka seperti jogja pada masa dulu, atau seperti Aceh dan Papua agar suara kami dapat diperhatikan?” tegas Jhoni Sanjaya Suhin.
Jhoni Sanjaya Suhin merupakan Ketua OKK DPP Perpedayak PLB tersebut menegaskan bahwa masyarakat Dayak tidak hanya sekadar ingin dilibatkan, tetapi juga ingin diakui sebagai bagian penting dari pembangunan bangsa. Menurutnya banyak tokoh dayak yang mumpuni, di Kalimantan Tengah Jhoni Sanjaya mengusung Prof. Dr. Andrie Elia Embang, SE. M. Si dan Dr. Teras Narang, SH., MH.
“Masyarakat Dayak memiliki hak yang sama untuk terlibat di kabinet membangun Indonesia yang dicita-citakan bersama, apalagi dengan kontribusi besar yang telah kami berikan dalam pemilihan. Kami meminta agar ada perwakilan Dayak dalam jajaran kabinet Prabowo-Gibran, ” ucapnya.
Menurutnya, pernyataannya ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi Prabowo-Gibran, agar aspirasi dan harapan masyarakat Dayak tidak diabaikan. Sesuai dengan semangat persatuan dan keadilan, masyarakat Dayak berharap agar pemerintahan mendatang lebih terbuka dan pemerintah pusat harus memberikan kepercayakan lebih banyak kepada bangsa Dayak. Jangan sampai ini menjadi bom waktu, membuat luka semakin dalam bagi bangsa Dayak.
“Saya minta dengan tegas kepada presiden terpilih Bapak Prabowo untuk mendengar harapan kami, saya minta tokoh-tokoh dayak khususnya Kalteng untuk dipercayakan, saya meminta untuk seluruh tokoh dayak jangan diam” Tutupnya. //