KaltengBicara.com – Palangka Raya. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perkumpulan Pemuda Dayak Pasukan Lawung Bahandang ( PERPEDAYAK-PLB) mengadakan Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) Sekalteng yang digelar di Hotel Dandang Tingang pada Kamis malam, (23/03).
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh dewan pendiri dan dibuka langsung oleh Ketum DPP Perpedayak PLB tersebut, mengadakan dialog terbuka dengan mengangkat tema “eksistensi pemuda dayak menyonsong bonus demografi dan perpindahan ibukota negara”.
Dua tokoh yang mengisi dialog publik sebagai narasumber adalah Dr. Andrie Elia Embang, S.E., M.Si.,selaku akademisi dan tokoh adat serta Bella Brittani Bahat, ST., PGDip., MSc. sebagai tokoh muda perempuan dayak.
Dalam pemaparannya Bella mengatakan terkait tantangan ketika pemidahan ibukota negara ke Kaltim dan dampaknya bagi Kalteng. Secara khusus adalah persaingan SDM dari luar yang masuk, dalam artian penduduk yang datang dari luar kalimantan. Sehingga SDM Dayak jangan sampai lengah dan membuat Dayak tersisih ditanahnya sendiri.
“Tentu ketika pemindahan ibukota negara ke Kaltim maka yang paling mendapat dampak ialah kita di Kalimantan Tengah, maka dari itu kita jangan lengah karena tantangan paling nyata adalah datangnya SDM dari luar kalimantan.” Ucapnya Bella.
Bella yang baru lulus S2 di Inggris, sebagai generasi muda Dayak merasa tantangan kedepan tentu akan semakin kompleks, dan jangan sampai lengah. Jangan sampai kita kalah bersaing dengan orang luar, harus saling mendukung dan membesarkan.
Sebagai perempuan dayak Bella mengingatkan kepada peserta dialog untuk selalu mencintai budaya dan jangan melupakan identitas dimanapun berada.
“Kita harus mencintai budaya dan jangan lupakan identitas sebagai pemuda dayak. Mari, ini tanggungjaeab kita semua sesama generasi muda dayak” Terangnya.
Bahkan Investor asing yang akan masuk kedepan apakah kita siap untuk menangkap setiap peluang itu. Bella juga mengingatkan, jangan terlena kehidupan kota sehingga tidak mau kembali untuk membangun daerah.
“Pemindahan ibukota tentu akan membawa banyak investor asing yang datang, apakah kita siap menangkap peluang itu. Pemuda dayak yang tinggal di kota jangan sampai terlena, sehingga tidak mau kembali untuk bangun daerah.” Ucap Bella.
Sudut pandnag yang harus dibangun dalam pikiran kita sesama bangsa dayak, yaitu untuk saling mendukung dan bukan merasa tersaingi sesama pemuda dayak. Justru persaingan yang kita bangun adalah untuk tidak kalah dengan orang luar, kita harus handep hapakat atau gotong royong. Mari bersama bangun kolaborasi bagi pembangunan petak danum itah Kalimantan Tengah.
“Perspektif yang harus kita bangun dalam pikiran kita sesama bangsa dayak adalah untuk saling dukung, saling membesarkan. Jangan malah merasa tersaingi dengan sesama kita sendiri. Justru persaingan yang harus kita tanamkan adalah tidak kalah dengan orang luar dayak. Harus handep hapakat atau gotong royong. Kolaborasi yang utama untuk membangun petak danum itan Kalimantan tengah tuh.” Tegasnya. /// (Nad).