SAMPIT, KBC – Bentrok warga desa bangkal Kabupaten seruyan provinsi kalimantan tengah dengan pihak perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Hamparan Masawit Bangun Persada(HMBP) Best Group meliputi PT Best Argo International dan PT Best Industry Technologi.Dalam peristiwa tersebut satu orang meninggal dunia akibat tubuhnya di brondong timah panas dari oknum pasukan bersenjata api yang di duga adalah anggota kepolisian dari polres seruyan dan polda kalteng, kemudian dua orang lainnya kondisi nya masih kritis dirumah sakit umum Dr mujani sampit.
Dikonfirmasi wartawna kalteng bicara.com Rius Saudara kandung korban yang meninggal dunia bernama Ginik dan korban lainnya yang masih kritis bernama Taupik nurahman . “Kami menuntut hak kami kepada PT HMBP beberapa kali sudah mediasi pihak PT masih belum jelas kapan akan terealisasi plasma 20 persen dari dalam HGU dan yang parahnya kami akan diberikan lahan diluar HGU perusahan itu pun dengan pola kemitraan namun belum jelas kapan waktunya? maka dari itu sudah 20 hari ini kami warga bangkal berada di PT HMBP bahkan sebagai bentuk kekecewaan pun kami melakukan panen masal di lahan luar HGU seluas 1 700 hektar tersebut. “Ujar Rius
Namun sangat disayangkan dalam aksi demo tersebut puluhan warga bangkal harus kocar kacir karena mendapat serangan dari pihak yang diduga kepolisian karena menggunakan seragam serta bersenjata lengkap mereka tiba tiba membabi buta mengeluarkan tembakan ke arah masa masyarakat desa bangkal hingga tiga orang kena serangan timah panas dan satu orang tewas di tempat dengan luka tembakan tepat mengenai dada korban. “Kami mendesak pihak polda kalteng menarik pasukan nya di wilayah seruyan dan segera menangkap pelaku penembakan entah itu anggota brimob atau dari anggota polres seruyan. ” Ujar Rius
Dan pihaknya juga meminta kepada pihak kepolisian untuk bisa menjalan tugasnya sebagaimana mestinya yaitu melindungi dan mengayomi masyarakat jangan hanya berpihak kepada investor yang berduit saja dan ini murni tindak kejahatan sehingga menghilangkan nyawa manusia dan sudah masuk melanggaran HAM. “Demikian Rius. //
(KBC/001)
