SAMPIT, KBC – Kondisi intensitas hujan yang semakin meningkat belakangan hingga berkurangnya titik api membuat pihak Pemkab Kotim mulai menurunkan status tanggap karhutla menjadi status pemulihan. Hal itu tergambar pada rapat evaluasi penanganan karhutla yang digelar di aula BPBD Kotim, Senin (23/10).
Informasi dari pihak BMKG, kondisi cuaca di daerah Kotim cenderung dingin dan membawa bibit awan ke kawasan ini sehingga berpeluang terjadinya hujan dengan intensitas lebih tinggi terutama di awak bulan November ini.
“Efek elnino masih ada hingga Desember, tapi angin baratan mulai mendominasi, tapi curah hujan mulai merata hingga mengurangi jumlah titik panas,” kata Imul perwakilan BMKG Kotim. Pihaknya menyimpulkan ada kencenderungan naiknya intensitas hujan pada awal November berdasarkan pantauan data di lapangan.
Sementara ass. 1 Setda Kotim, Rihel SSos berpendapat berdasarkan kajian BMKG dirinya mengusulkan agar pihak BPBD menurunkan status tanggap darurat menjadi status pemulihan sembari dilakukan pemantauan hingga 3 Minggu ke depan.
“Status pemulihan saja karena kondisi hujan yang mulai meningkat hingga menurunkan jumlah hotspot, dan terus dilakukan pemantauan selama 3 Minggu ke depan, jadi posko karhutla yang ada dibubarkan mulai besok, namun jika masih terjadi kebakaran lahan kerahkan saja MPA yang ada untuk memadamkan,” katanya.
Pantauan saat ini intensitas hujan di kota Sampit dan sekitarnya mulai menurun dan kabut asap mulai menghilang, namun jika 3 tidak turun hujan sebagian lahan yang sudah padam mulai menyala kembali. //
(KBC/004)