SAMPIT, KBC – Peristiwa bersejarah terjadi di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ketika gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 4,7 mengguncang daerah tersebut untuk pertama kalinya dalam sejarahnya. Guncangan ini menyebabkan sejumlah bangunan mengalami keretakan dan kerusakan, dan peristiwa ini terjadi pada Senin, 30 Oktober 2023, sekitar pukul 01.21 dini hari.
Berdasarkan rekaman video amatir yang diambil oleh warga, terlihat kerusakan pada sebuah rumah ibadah di Desa Sungai Paring, Kecamatan Cempaga, Kotim. Keramik dan kipas angin yang biasanya terpasang pada beberapa tiang tempat ibadah tersebut jatuh ke lantai akibat guncangan tersebut.
Doni, seorang warga Sampit, mengungkapkan rasa trauma yang ia alami akibat gempa ini. Dia menyatakan bahwa ini adalah pengalaman pertamanya sejak lahir, dan peristiwa ini telah membuatnya sulit tidur.
“Saya trauma. Sampai kada bisa tidur hingga saat ini. Ini merupakan pertama kali saya mengalami sejak saya lahir,” katanya kepada wartawan ini. Senin, 30 Oktober 2023.
Menurut BMKG Bandar Udara H Asan Sampit, gempa bumi ini termasuk dalam jenis gempa kerak dangkal (shallow Crustal earthquake) yang dipicu oleh aktivitas sesar aktif yang sebelumnya belum terpetakan. Meskipun demikian, hingga pukul 06.00 WIB, tidak ada tanda-tanda aktivitas gempa susulan (aftershock) dan tidak ada potensi tsunami.
Gempa ini dipantau oleh BMKG dari Stasiun Geofisika Sleman dan Balikpapan. Diketahui bahwa gempa tektonik ini memiliki parameter dengan magnitudo M4.5 dan episenternya berlokasi di darat, sekitar 25 km Timur Laut Sampit, Kalimantan Tengah, pada kedalaman 13 km.
Kejadian ini menjadi momen bersejarah bagi Kotim dan memicu perasaan waspada di masyarakat terhadap potensi gempa bumi di daerah ini //
(KBC/MG1).