SAMPIT, KBC – Diduga tidak adanya tindakan tegas dari aparat terhadap pelaku aksi panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit massal, mengakibatkan meningkatnya aktivitas ilegal tersebut.
Berdasarkan dalam video yang beredar di media sosial memperlihatkan ratusan orang memaksa masuk ke areal perkebunan dengan cara mendorong portal di pos jaga keamanan milik perusahaan.
Kejadian ini diduga terjadi di Kecamatan Mentaya Hulu, areal PT AKPL (Sinarmas Group), aksi panen masal ini diduga berlangsung hampir satu pekan terakhir.
Dalam video tersebut, aparat yang melakukan pengamanan di lokasi hanya bisa melihat tanpa dapat mengatasi aksi geram masyarakat.
Dalam berita acara yang beredar, tuntutan masyarakat termasuk pembebasan jalan kanan dan kiri ex Sarpatim, realisasi plasma 20 persen untuk warga Kuala Kuayan, perbaikan dan pemeliharaan jalan ex Sarpatim dari Km 28 hingga Kuala Kuayan, dan realisasi Corporate Social Responsibility (CSR) yang tepat sasaran.
Berita acara ini ditandatangani pada Senin, 4 Desember 2023, oleh Kapolres Kotim, Camat Mentaya Hulu, Kapolsek, Damang, Ketua DAD setempat, Lurah, pimpinan perusahaan, dan beberapa Ketua RT.
Ilus, seorang warga, menyatakan bahwa ratusan pikap masuk ke areal kebun, dan banyak warga dari luar Kotim juga berada di lokasi, termasuk warga Seruyan.
“Kabarnya ratusan pickup untuk mengangkut TBS kemarin sempat masuk ke areal kebun dan banyak warga luar Kotim juga ada di lokasi, seperti warga Seruyan,” ucap Ilus.
Hingga berita ini dinaikan belum ada keterangan resmi dari pihak aparat setempat. Namun diketahui bahwa aktivitas panen masal ini sudah tidak terjadi lagi setelah dilakukan mediasi serta saat ini pihak kepolisian masih menjaga di lokasi tersebut. // (KCB/MG1)