SAMPIT, KBC – Erwin Open Pakpahan, ayah dari Winda Christina Djayanti Pakpahan (21), mahasiswi semester tujuh Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) Jakarta, yang meninggal dunia di Sampit akibat meminum racikan wine fermentasi.
Dia menyampaikan kesedihan mendalam atas kepergian putrinya yaitu Winda, yang tengah menyelesaikan skripsi, direncanakan akan wisuda pada Maret 2024.
“Winda sudah semester 7, dia waktu itu tengah mengerjakan skripsi dan telah selesai teorinya. Dia bilang tahun depan akan wisuda, mestinya bulan Maret 2024 nanti dia wisuda,” kata Erwin, Sabtu 23 Desember 2023.
Erwin mengaku sangat terpukul atas kepergian putrinya yang mengambil gelar kedokteran itu, Winda tewas diketahui usai meminum minuman oplosan di rumah teman semasa kecilnya bernama Risky di Jalan Jaya Wijaya delapan pada 16 Agustus 2023 lalu.
Erwin menceritakan bahwa setelah meminum minuman tersebut, Winda dibawa pulang oleh Risky. Keesokan harinya, Winda mengalami kejang dan dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak dapat tertolong dan meninggal dunia pada pukul 15.00 WIB di RSUD dr Murjani Sampit.
Bindus Pakpahan, kakak korban, melaporkan kejadian ini ke SPKT Polres Kotim setelah dokter menyatakan bahwa kematian Winda tidak wajar. Meskipun hasil autopsi di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya belum diketahui, Bindus meyakini adanya kejanggalan dalam kematian Winda. Winda, mahasiswi asal Sampit, dimakamkan pada 21 Agustus 2023.
Sementara untuk diketahui bahwa, dalam kematian Winda ini, polisi menetapkan dua orang tersangka yaitu Risky dan Agus S. Dimana kematian Winda ini dikarenakan meminum minuman wine oplosan dari RA (yang merupakan mahasiswa Teknik Kimia di salah satu Perguruan tinggi swasta di Surabaya) dimana RA ini dapat dari AS yang bekerja di lab teknologi bioproses di tempat RA kuliah.// (KBC/MG1)