KaltengBicara.com – Makassar. Proses penuaan sebagai akumulasi dari kerusakan pada tingkat seluler dan molekuler yang terjadi dalam waktu yang lama seringkali dikaitkan dengan kejadian penyakit tidak menular. Berbagai studi telah menunjukkan usia merupakan salah satu faktor risiko penyakit tidak menular. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan jumlah penduduk Iansia meningkat dari 18 juta jiwa (7,6%) pada tahun 2010 menjadi 27 juta jiwa (10%) pada tahun 2020. Angka ini diperkirakan akan terus meningkat menjadi 40 juta jiwa (13,8%) pada tahun 2035.
Dalam upaya mendekatkan layanan kesehatan, pemerintah dan masyarakat telah mengembangkan konsep Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM). UKBM yang berperan dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap kelompok Lansia adalah Posyandu Lansia dan Posbindu PTM. Jumlah Posyandu Lansia yang ada di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 107.993 unit. (Dikutip dari infodati. PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTRIAN KESEHATAN RI)
Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar Program study Profesi Ners Tahun 2022/2023 yang tengah melangsungkan PKL di Desa Mari-mari & Pompaniki. Kecamatan Sabbang Selatan, kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Turut andil dalam memberikan kontribusi sebagai upaya nyata untuk meningkatkan derajat kesehatan lansia, dengan melakukan intervensi dan ragam terapi modalitas bagi lansia yang dijumpai di desa tersebut.
Tak hanya itu, Mahasiswa(i) Profesi Ners STIK Stella Maris Makassar pun serempak menggagas penyuluhan mengenai penyakit yang menular maupun yang tidak menular seperti. Pencegahan IMS, Computer vision Syndrome, HT, asam urat dan lain-lain di Desa Mari-mari &Pompaniki.
Program ini terlaksana dengan baik atas kerja sama dari Ketua panitia umum KKG Mahasiswa (i) Profesi Ners 2022/2023 oleh Gregorius Ricky, S.kep beserta jajarannya, yakni; Ketua Desa Pompaniki, Alfian Wariyanto, S.kep dan juga Ketua Desa Mari-mari, yaitu Faustino. Atbar, S.kep. Tak hanya itu program ini juga berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Sabbang Selatan, Pemerintah Desa, satuan keamanan Desa, para kader dan tenaga Kesehatan, serta Tokoh masyarakat setempat, dalam upaya meningkatkan derajat Kesehatan pada lansia.
Kepala Desa Mari-mari, Kecamatan Sabbang Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan;Ibu Mariana manna, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih serta apresiasinya terhadap kehadiran Mahasiswa(i) yang mendapat kesempatan untuk melangsungkan praktek KKG di desa yang dipimpin olehnya.
“ Saya secara pribadi merasa senang, dan bersyukur serta berterima kasih atas kehadiran Mahasiswa(i) STIK Stella Maris Makassar di Desa kami. Tentu saya selaku kepala Desa beserta jajarannya mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini, dari awal hingga akhir, Semoga kita bisa mendapatkan manfaat dari semua ini. Sekiranya menjadi kesempatan belajar bagi adik-adik dan semoga semua penduduk di Desa Mari-mari dapat merasakan dampak dan kehadiran kalian semua. Termasuk orang tua-tua kita” Tandas Mariana manna.
Sementara itu, Ketua panitia umum KKG Mahasiswa (i) Profesi Ners 2022/2023, Gregorius Ricky, S.kep mengharapkan kegiatan KKG yang dilakukan mahasiswa dapat meningkatkan kesehatan pada Lansia.
“Saya sangat berharap melalui kegiatan terapi modalitas yang kami berikan pada Lansia di desa Mari-Mari dan desa Pompaniki dapat meningkat kesehatan Nenek dan Kakek kita, sehingga dalam masa-masa tuanya mereka dapat tetap merasakan sukacita bersama keluarga” ucap Gregorius Ricky. ///
(San).
