KALTENGBICARA.COM – PANGKALAN BUN. Perhimpunan Masyarakat Toraja Indonesia (PMTI) merupakan organisasi masyarakat (ormas) wadah persatuan, pembinaan, dan pengayoman semua warga Toraja di perantauan. Sebagai sebuah ormas PMTI telah berusia hampir 20 tahun meskipun baru-baru ini saja bergaung di bawah kepemimpinan pengurus pusat yang baru sejak 2021.
Keberadaan perantau warga Toraja dari berbagai latar keyakinan dan semua kampung di Tana Toraja dan Toraja Utara sebagai daerah asal mereka, harus disatukan dan dibina agar tetap berbuah dan turut membangun tempat perantauan dan juga kampung halaman mereka secara bersamaan.
Pada Sabtu (20/5) bertempat di Aula Serbaguna Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Kotawaringin Barat, di Pangkalan Bun, pengurus daerah PMTI resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Ketua Pengurus Wilayah PMTI Provinsi Kalimantan Tengah.
Hadir dalam kesempatan itu Ketua Umum Pengurus Pusat PMTI Mayjen (Purn) TNI Yulius Selvanus Lumbaa dan wakilnya dr. Aris Tambing dari Jakarta.
Dari unsur-unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kobar hadir Asisten III Sekretariat Daerah Kabupaten Kobar, Sahrudin dan jajarannya membacakan sambutan dari Bupati Kobar yang tak dapat menghadiri acara oleh karena dalam urusan kedinasan di Palangka Raya. Juga hadir dari unsur Kodim 1014/Pangkalan Bun, Kepolisian Resor Kobar, Kejaksaan Negeri Pangkalan Bun dan Pengadilan Negeri Pangkalan Bun.
Motto dari PP PMTI adalah Simpul – Distribusi – Solusi merupakan suatu proses pemetaan sumberdaya warga perantauan Toraja di mana saja di seluruh penjuru negeri.
Ketum Mayjen (Purn) TNI Yulius S. Lumbaa lebih jauh menyebutkan bahwa ke depan pihaknya akan berfungsi memetakan potensi SDM Toraja secara nasional untuk diarahkan bagi sumbangsih pembangunan nasional umumnya dan daerah secara khusus.
Agar SDM Toraja turut aktif dalam menyumbangkan pikiran dan tenaga serta mengisi posisi-posisi strategis dalam pembangunan dan penciptaan lapangan pekerjaan. Inilah yang menjadi cita-cita dan visi misi organisasi kemasyarakatan ini.
Yohanis Baka Salupuk yang terpilih selaku Ketua PD PMTI Kobar menyebutkan bahwa di daerahnya terdapat sekurangnya 350 jiwa suku Toraja yang berprofesi sebagai ASN maupun swasta. Mereka telah turut memberikan sumbangsih bagi pembangunan daerah Kobar secara umum dan kota Pangkalan Bun secara khusus. Kita ini lebih takut lapar, dari pada takut mati, ujar Lumbaa dalam sambutannya.
Itu artinya dengan kata lain, SDM Toraja itu lebih sanggup berada dalam situasi dan kondisi apapun di mana saja mereka berada. Tempat dan lokasi yang sulit akses dan terpencil justru orang Toraja itu bisa beradaptasi dan ternyata bisa hidup di situ. Hal ini yang patut untuk diapresiasi.
Pelantikan dan pengukuhan pengurus daerah PMTI Kobar ini meliputi pembacaan surat keputusan pengurus wilayah dengan ditandatanganinya berita acara dan penyerahan pataka ormas kepada pengurus daerah PMTI Kobar dari pengurus wilayah PMTI Kalteng.
Kehadiran pengurus wilayah PMTI, yang dikomandani oleh Ir. Irbar Pairing Senobua MT dan rombongan dari Palangka Raya turut menyemangati rekan-rekan PMTI Sangkutu’ Banne Kobar bagi mendirikan ormas ini sehingga benar-benar dapat menyatukan seluruh potensi SDM Toraja di wilayah ini yang tak kurang berjumlah 3000-an jiwa di seluruh Kabupaten dan Kota.
Hadir pada kesempatan itu pula anggota DPR-RI dari Kobar Bambang Purwanto yang juga didapuk sebagai salah seorang penasihat bagi PMTI Sangkutu’ Banne Kobar ini, sekalipun beliau adalah seseorang dari asal suku Jawa di Kobar.
Tapi hal ini dipuji baik oleh Ketum PMTI pusat Mayjen (Purn) Yulius Lumbaa sebagai sebuah ajakan untuk sama-sama bersinergi dengan semua unsur anak bangsa lainnya di mana pun kita berada. Di mana bumi dipijak di situ langit kita junjung, ujarnya. // (Cis)
