PALANGKA RAYA – Aspirasi masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim) dalam reses perorangan anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) Dapil II masih didominasi kebutuhan dasar, mulai dari bibit pertanian, ternak unggul, hingga pembangunan infrastruktur. Reses tersebut berlangsung pada 6–13 Juli 2025.
Juru Bicara Reses, Hero Harapanno Mandouw, menyampaikan rangkuman aspirasi itu dalam rapat paripurna ke-24 masa persidangan III DPRD Kalteng, Jumat, 12 September 2025.
Di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang, warga meminta pembangunan drainase jalan. RT 04 mengusulkan bantuan bibit pertanian, sementara RT 10 menekankan kebutuhan bibit unggul dan bantuan ternak.
“RT 10 Simpang Sebabi memohon bantuan bibit pertanian unggul sawit serta ternak seperti sapi, kambing, itik, ayam, dan ikan,” ujar Hero saat membacakan usulan warga.
Permintaan infrastruktur juga datang dari Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga. Warga menuntut peningkatan jalan lingkungan, pengaspalan Jalan Tiung, pembangunan drainase, rehabilitasi posyandu, hingga pendirian SMK Jaya Kencana berbasis kebudayaan senilai Rp3 miliar.
Di Desa Bapanggang Raya, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, warga mengeluhkan ketiadaan air bersih. Mereka meminta pembangunan sistem pengelolaan air, penyelesaian SDN 5 Pelangsian, fasilitas pustu, laptop untuk kader posyandu, kolam perikanan, hingga PJU. Usulan lain yakni siring jalan tepi sungai sepanjang 500 meter untuk mencegah abrasi, serta pembangunan gapura masjid yang sempat tertunda.
Kelompok tani Desa Bapeang juga mengajukan bantuan combine harvester, traktor, cultivator, pupuk, serta peningkatan jalan menuju lahan pertanian. Selain itu, mereka berharap pembangunan SMK Maritim, bantuan untuk Mushola Bustanu, dan tambahan dana bagi TPA Bapeang.
Di Desa Telaga Baru, warga meminta perbaikan jalan dan jembatan, pemasangan tiang listrik serta lampu jalan sepanjang satu kilometer, hingga perbaikan jaringan internet. Sementara Desa Bajarum, Kecamatan Kota Besi, menekankan kebutuhan pengaspalan jalan desa, perbaikan jembatan, saluran PDAM, serta PJU. Mereka juga mengusulkan pembangunan tempat wisata di Jembatan Bajarum, lapangan hijau, serta pelatihan keterampilan menjahit dan perkebunan.
Aspirasi serupa muncul dari Kelurahan Sawahan, yang menyoroti kebutuhan pembangunan PJU lingkar selatan, drainase, normalisasi sungai, hingga posyandu baru. Warga juga kembali menekankan kebutuhan air bersih, sebab sebagian besar masih bergantung pada pompa dan sumur bor yang kualitasnya tidak layak konsumsi. //
Ikuti Kaltengbicara.com di Google News untuk dapatkan informasi lainnya.